KISAH NYATA: BINGUNG DENGAN PERILAKU ANEH KEPONAKAN SAYA

PENGOBATAN APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN

Kisah nyata ini saya tulis berdasarkan pada cerita seorang kawan saya beberapa hari yang lalu. Mudah-mudahan lewat cerita ini ada teman sekalian yang bisa membantu kegelisahan kawan saya ini.

Saya mempunyai keponakan laki laki, sekarang dia sekolah di salah satu SMP di Kota Metro. Dalam pergaulannya dengan lingkungan sekitar maupun dengan teman temannya, tidak ada masalah, normal-normal saja. Walaupun dalam kesehariannya keponakan saya ini tergolong pendiam, tidak banyak tingkah, tidak terlalu banyak bicara.

Ia merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak laki-laki satu satunya, meninggal satu tahun yang lalu karena menderita penyakit Diabetes. Setahun setelah kepergian kakaknya, tepat dihari netonnya, kesedihan kembali menghampiri. Sang ayah harus pergi untuk selama lamanya. Beliau meninggal, juga karena sakit (entah apa sakitnya). Kini, tinggallah ia bersama ibunya saja.

Sejak kepergian ayahnya tersebut, sang anak lebih sering menyendiri, melamun, dan sangat sedikit sekali berbicara. Dari sini mulailah timbul keganjilan darinya. Ia sering merasa kejang-kejang,kadang berbicara sendiri. Namun ketika kondisi kembali normal ia seperti hilang ingatan. Ia tidak tahu apa yang barusan  ia alami. “Lah saya tadi kenapa?” Kata dia tidak ingat apa yang baru dialaminya.

PINGSAN

Beberapa hari kemarin, disekolah keponakan saya kembali kejang-kejang lalu pingsan. Kemudian oleh pihak sekolah ia dibawa ke Rumah Sakit. Namun, dari diagnosa dokter tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Akhirnya dokter pun  menyarankan untuk memeriksakan ke Psikiater.

Saya jadi bingung apa sebenarnya yang diderita keponakan saya ini. Apakah keponakan saya menderita tekanan kejiwaan? Apa mungkin ini ada kaitannya dengan ibunya, yang selama ini memang pendiam sehingga merasa kurang perhatian?. Apa mungkin setelah kepergian kakak dan ayahnya tersebut, keponakan saya ini jadi merasakan kesedihan dan merasa bingung tak tahu harus “curhat” kepada siapa. Sehingga menjadi beban pikiran yang membuatnya harus sampai seperti ini.

Menurut kawan-kawan apa yang harus saya lakukan sekarang? Pengobatan apa yang harus saya lakukan? Perlu diketahui, kini saya dihadapkan pada kondisi pemikiran ibunya yang takut jika berobat kesana kesini malah berdampak tidak baik. Entah takut atau mungkin waspada, beliau tidak mau kalau sembarangan pengobatan. Ia harus benar benar yakin bahwa yang mengobatinya memang katakanlah orang profesional, orang yang benar-benar ahli atau sudah biasa menangani hal seperti itu.

Mungkin teman-teman ada yang bisa membantu saya? Kemarin ada tiga metode pengobatan yang disarankan kepada saya, psikiater, ruqyah, dan hypnoterapi. Sebagai orang awam tentu saya bingung apa yang harus saya lakukan. Menurut teman-teman metode mana yang harus saya pakai?

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada teman teman semua

Tweet