NOSTALGIA FORSIRISMA
Pojokkomet.com--Era ‘90an sampai awal 2000an mungkin bisa dibilang masa
kejayaan remaja-remaja masjid atau RISMA. Saat itu hampir tiap masjid mempunyai
kelompok remaja islam yang dengan penuh semangat berkumpul memakmurkan masjid. Tak
sekedar ngaji, beragam kegiatan mulai dari qosidah, lomba-lomba, tadabur alam,
benar-benar wewarnai kehidupan remaja islam saat itu. Bahkan ada beberapa kelompok
risma yang bergotong royong bekerja membersihkan ladang warga sampai numpang garap ladang sebagai sumber dana risma.
Dengan ghirohnya yang luar biasa saat itu aktivitas mereka
tak terbatas di lingkungan sekitar. Untuk menjalin silaturahmi antar risma maka
muncullah gagasan mendirikan sebuah wadah kebersamaan dengan cakupan yang lebih
luas. Yang kemudian wadah tersebut diberi nama FORSIRISMA. Bagi yang mengalami masa
remaja di era tersebut pasti akan selalu ingat dengan yang namanya FORSIRISMA.
FORSIRISMA atau Forum Silaturahmi Antar Risma merupakan wadah
silatuarahim risma lintas desa bahkan lintas kecamatan. Ada puluhan kelompok
risma desa yang tergabung dalam FORSIRISMA saat itu. Beberapa diantaranya yang
masih saya ingat, risma-risma dari desa Wonosari, Purwosari, Gantiwarno, Srisawahan,
Saptomulyo, Trisnomulyo, Sritejo,dll.
Selain mengadakan kajian bergilir antar masjid yang
merupakan agenda rutin, FORSIRISMA juga mengadakan tadabur alam, lomba antar
TPA, KURSUS guru ngaji dan lain lain.
Diawal tahun 2000an ditengah gempuran globalisasi dan
kemajuan teknologi, semangat risma mulai mengalami kemerosotan. Bahkan di beberapa
masjid, risma benar-benar mati. Hal itu berimbas pula pada forsirisma, semangat
silaturahmi risma benar-benar mulai luntur. Forsirisma mulai berjalan terseok-seok
kembang kempis. Di tangan sang ketua baru mas Abu Hamid, yang digadang gadang
bisa memberi semangat baru, forsirisma tak mampu bertahan. Forsirisma harus
menyerah kepada takdir.
FORSIRISMA kini tinggal kenangan
FORSIRISMA riwayatmu kini....
##35 wonosari 17/04/16
ijin share gan
ReplyDelete